Blog

Bekam Batam, Penjelasan Ilmiah Setelah Bekam Ringan dan Nyaman

Bekam Batam, Penjelasan Ilmiah Setelah Bekam Ringan dan Nyaman

Setelah bekam (wet cupping) gores (sayatan) di Bekam Batam Ruqyah Batam Bengkel Manusia Indonesia rasanya badan lebih ringan dan nyaman.

Pernyatan ini seringkali diungkapkan pasien-pasien yang baru saja selesai bekam atau setelah 2 (dua) jam berbekam dengan teknik goresan (sayatan). 

Ada juga beberapa pasien yang mengatakan kalua mereka pernah berbekam namun belum bisa merasakan perbedaan sama sekali alias sama saja (sebelum/sesudah).

Mengapa berbeda hasilnya? Apa yang membuat beda? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita ambil dalil dasar inti bekam (hijamah) sesuai hadis Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam;

الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ

“Kesembuhan hanya bisa diperoleh dengan tiga cara, meminum madu, goresan/sayatan pisau bekam (hijamah), dan sundutan api. Namun aku (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) melarang umatku berobat dengan sundutan api” (HR. Bukhari No. 5680)

Sebenarnya, setelah berbekam di Bekam Batam Ruqyah Batam Bengkel Manusia Indonesia, tidak hanya membuahkan ringan dan nyaman saja.

Melainkan ada riset bekam (wet cupping) yang bisa dijelaskan secara ilmiah di dunia medis kontemporer. Adapun landasan hadis yang kuat (shahih) kita tidak perlu memperdebatkan lagi. 

Awal mula praktik, Bekam Batam Ruqyah Batam Bengkel Manusia Indonesia sudah menerapkan bekam goresan (sayatan). 

Teknik goresan sedalam (±) 0,9 milimeter menggunakan pisau bedah steril (surgical blades). Mengapa? Jawabannya mengikuti kaidah hadis, yaitu dengan teknik sayatan (goresan).

Analogi sederhananya, jika kita sarapan nasi putih/merah tanpa lauk maka rasanya nasi itu saja atau terasa hambar, berbeda jika banyak pilihan lauk dan sayurnya. 

Sama dengan bekam, jika teknik yang digunakan goresan (sayatan) tentu hasilnya sangat jauh berbeda. Tidak hanya sekedar ringan dan nyaman saja namun lebih dahsyat dari semua itu. 

Pada goresan (sayatan) di Bekam Batam Ruqyah Batam Bengkel Manusia Indonesia, darah yang keluar di dalam mangkok (cup/kop) akan memengaruhi sistem saraf pusat dan menghasilkan sistem analgesia yang aktif. 

Saat kop-kop bekam mulai menghisap permukaan kulit dan area dalam kop mengencang (keras), proses ini merangsang lepasnya neurotransmitter opioid endogen. 

Salah satu kandungan opioid endogen adalah β-endorphin. Zat ini bisa menekan sinyal rasa sakit di bagian sumsum tulang belakang. 

Efek analgesik saat berbekam adalah stimulasi sensorik yang kuat sehingga menurunkan rasa sakit. Hal ini dikarenakan akibat pemblokiran pesan dari saraf sensorik yang membawa impuls nyeri. 

Pada sistem sirkulasi, darah yang keluar dari kop akibat hisapan menimbulkan pembengkakan pada kulit sehingga memaksa dan melepaskan zat β-endorphin dan hormon adrenokortikal.

Dalam penelitian ilmiah, hormon adrenokortikal adalah hormon yang diproduksi oleh korteks atau lapisan luar kelenjar adrenal. 

Hormon-hormon ini meliputi kortisol yang mengatur metabolisme dan respons stres), aldosteron (mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolit), dan androgen dan estrogen (hormon seks). 

Namun demikian, fungsi paling utama hormone adrenokortikal adalah mengatur metabolisme, fungsi imun, tekanan darah, dan respons stres tubuh. 

Selama proses penghisapan kop bekam zat β-endorphin dan hormon adrenokortikal sangat membantu dalam menghambat peradangan pada radang sendi. 

Maka dari itu, selama proses bekam (sesudah bekam) akan terjadi perbaikan sel-sel dan metabolism dalam tubuh pasien, terutama yang berkaitan dengan rasa nyeri. 

Tidak hanya itu saja, bekam untuk sakit jantung, bekam diabetes mellitus, bekam ginjal, bekam rheumotoid arthritis, bekam kanker atau penyakit lainnya sangat efektif dan efisien. 

Pengeluaran darah sayatan (goresan) 0,9 milimeter tidak hanya melepaskan zat β-endorphin dan hormon adrenokortikal saja. 

Selama proses bekam berlangsung, produksi nitrat oksid dalam tubuh akan meningkat tajam. Sistem darah akan mengeluarkan hiperglomerulus (over fungsi pada ginjal), dan iskemia glomerular (kematian sel rusak ginjal). 

Termasuk glomerulosklerosis (unit penyaring kecil dalam ginjal), tubulointerstitial (kondisi atau bagian dalam ginjal yang memengaruhi tubulus saluran kecil dan jaringan interstisial), dan proteinuria (protein berlebihan dalma air seni). 

Oleh karena itu, setelah berbekam tubuh menjadi ringan dan nyaman itu karena terjadi relaksasi dan vasodilatasi kapiler (kondisi pelebaran pembuluh darah). 

Efeknya menurunkan tahanan (tekanan) dalam pembuluh darah yang berdampak pada menurunnya tekanan darah (hipertensi) atau naiknya tekanan darah pada pasien hipotensi. 

Kenapa bisa begitu? Saat dilakukan penghisapan, saraf-saraf pada kulit akan terangsang. Rangsangan ini menuju cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A Delta dan C, serta traktus spino thalamikus ke arah thalamus yang menghasilkan endorphin.

Endorphin merupakan peptida kecil yang dilepaskan ke hipotalamus dan berdampak memperbaiki suasana hati (mood) dan meningkatkan perasaan tenang (nyaman).

Apabila suasana hati pasien berubah senang dan tenang maka dengan sendirinya tubuh akan merasakan rileks dan denyut jantung akan berangsur-angsur menurun.

Jika terjadi penurunan denyut jantung maka cardiac output akan ikut turun. Ini yang akan memengaruhi tekanan darah dan curah jantung (cardiac output).

Dengan penurunan cardiac output maka tekanan darah akan ikut dan pada pasien darah rendah (hipotensi) berangsur-angsur menuju skala normal. 

Selain itu, darah yang keluar berbekam memiliki viskositas yang tinggi (kental). Hal ini disebabkan darah yang keluar mengandung lipoprotein melebihi angka normal.

Pada proses bekam, bahan hidrofilik dan hidrofobik dalam bentuk lipoprotein juga akan dipaksa keluar dari dalam tubuh pasien yang dibekam. 

Karena tingginya level lipoprotein yang buruk akan mengakibatkan kerusakan, karena fisiologis dalam sel tidak dapat berjalan optimal dan bahkan sel-sel tidak bisa berfungsi normal.

Lipoprotein dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein, yaitu lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL). 

Apabila ukuran LDL lebih besar dari HDL kemungkinan besar LDL lebih mudah tersangkut di dalam pembuluh darah dan mengakibatkan penyumbatan. 

Maka dengan keluarnya lipoprotein dalam akan memperlancar aliran darah dalam pembuluh darah itu sendiri. Selain itu, tekanan darah dipengaruhi juga oleh kekentalan (viskositas) darah. 

Dengan turunnya viskositas darah dalam tubuh melalui bekam maka secara alamiah tekanan darah berangsur-angsur turun. 

Jika asupan garam terlalu tinggi akan memengaruhi peningkatan tekanan darah. Tingginya konsentrasi garam dalam plasma akan meningkatkan viskositas atau kekentalan dari plasma. 

Hal itu akan meningkatkan resistensi pembuluh darah sehingga tekanan darah dalam arteri akan meningkat ai atas kewajaran. 

Dalam teori hipertensi yang diakibatkan radikal bebas maupun peroksida lemak, sel endotel pada pembuluh darah akan mengalami disfungsi jika terpapar zat-zat berbahaya itu. 

Peroksida lemak menimbulkan disfungsi endotel yang memengaruhi penurunan sintesis NO dan prostasiklin yang merupakan vasodilatator alami dalam tubuh.

Disfungsi endotel akan meningkatkan produksi tromboxon A2 dan endotelin yang merupakan vasokonstriktor kuat.

Ketidakseimbangan antara vasodilatator dan vasokonstriktor membuat resistensi pembuluh darah meningkat sehingga menyebabkan hipertensi (darah tinggi).

Termasuk stres oksidatif yang terjadi pada awal kasus penyakit ginjal kronis akan menyebabkan hipertensi. Stres oksidatif menyebabkan terjadinya defisiensi NO. 

Di mana NO berperan menurunkan tekanan darah. Kemudian disfungsi endotel menyebabkan terjadinya penghambatan NO mikrovaskular. 

Oleh sebab itu, proses bekam teknik sayatan (goresan) akan mengambil darah-darah di kapiler yang lokasinya hanya di permukaan kulit dan sangat tipis.

Semuanya itu hanya bisa diambil dengan teknik sayatan (goresan) karena di permukaan kulit banyak terjadi hambatan dan sisa toksid (racun) atau zat-zat nutrisi yang sudah tersimpan lama.

Metode Bekam Goresan/Sayatan (Wet Cupping Therapy) 

Bekam (hijamah) merupakan pengobatan yang sangat cepat, akurat, efektif, dan efisien untuk penyembuhan diabetes, jantung, ginjal, dan selainnya. Simak video penjelasannya di sini:

Instagram:

Metode Bekam Seperti Apa? 

https://www.instagram.com/bekamdibatamruqyahdibatam/reel/DNgBfX_O4ev/

Teknis Bekam dalam Pengobatan

https://www.instagram.com/bekamdibatamruqyahdibatam/reel/DNgDrAKOoJD/ 

Teknis-teknis dalam Metode Bekam 

https://www.instagram.com/bekamdibatamruqyahdibatam/reel/DNgE3SrO6X2/ 

Teknis Sayatan dalam Bekam Seperti Apa?

https://www.instagram.com/bekamdibatamruqyahdibatam/reel/DNgFXmgOm_m/ 

Tags:

Lokasi Bekam Ruqyah Batam