Mengapa lokasi ini dinamakan Simpang Rujak? Ini dikarenakan puluhan penjual rujak menjual di lokasi yang mirip perbukitan itu. Lokasinya di pinggir jalan utama yang menghubungkan Baloi dan Batu Ampar.
Tepatnya di Bukit Seraya yang berdekatan dengan fly over Jalan Sriwijaya Pelita. Lokasinya yang dipinggir jalan besar tidak mengherankan bila sore hari tempat ini macet atau padat merayap.
Sebab banyak penikmat rujak yang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Simpang rujak ini sudah ada sejak tahun 1993 dan menjadi salah satu destinasi wisata pecinta kuliner.
Ada beraneka macam buah yang dipakai sebagai bahan rujak seperti mangga, nanas, bengkuang, jambu air, apel, kedondong, dan lain-lain. Cukup dengan modal Rp20.000,00 Anda bisa menikmati rujak, minuman mineral dingin, dan camilan. Rasanya lezat dengan aneka rasa dari yang pedas, manis dan asam.
Jika ingin sajian lain bisa menikmati kelapa muda, es campur, es dawet atau soft drink jenis lainnya. Simpang rujak sangat cocok untuk hang out kuliner sambil menikmati keindahan Batam.
Dari ketinggian Bukit Seraya ini bisa menikmati hamparan Nagoya, Pelita, dan Jodoh bersamaan gedung-gedung tingginya dan pusat-pusat bisnis yang ada di bawah bukit.
Dari atas bukit ini bisa menikmati latar belakang kota yang berupa lautan dengan hiasan kapal-kapal besar dan kecil yang bertebaran di laut. Ada cerita menarik, penjual rujak di Batam memiliki tempat tersendiri, yakni Simpang Rujak.
Sementara di kota lain penjual rujak umumnya menjajakan rujaknya dengan berkeliling menggunakan gerobak. Khusus di Batam saja, Simpang Rujak menjadi lokasi berjualan berjualan secara berkelompok.
Di sini lebih dari 35 penjual yang menjajakan dagangannya. Rujak yang mereka jual juga cukup beragam, ada rujak petis, rujak kacang, rujak cingur, sampai rujak serut. Satu porsi rujak tersebut diberi harga Rp13.000,00.
Namun jika ingin menikmati rujak sambil dicocol sambal atau keripik lebar harus menambah Rp5.000,00. Harga ini sangat terjangkau bila dibandingkan dengan harga sayur dan buah yang cukup mahal di Batam.
Apalagi selain irisan ketimun, bengkuang, belimbing, mangga, kedondong, juga suka ditambahkan irisan apel dan jambu merah segar.
“Sudah lama jualan di sini, karena saya pertama mengawali di sini, saya lokasinya paling depan,” ujar penggagas keberadaan rujak di tepai jalan, Mas Kuncung, kepada penulis beberapa waktu lalu.
Masyarakat tidak banyak tahu bagaimana para penjual rujak bisa ramai di tepi jalan ini. Padahal ruas jalan itu merupakan jalur cepat dan padat.
Tidak heran, saat sore kawasan tersebut jadi macet karena pembeli memaksa parkir kendaraan di tepi jalan dan kadang-kadang terjadi kecelakaan ringan di sekitar kawasan ini.
Puluhan gerobak berisi aneka buah-buahan berjajar rapi. Warga sangat antusias mendatangi lokasi ini. Selain rasa rujaknya nikmat, warga juga bisa menikmati pemandangan Batam dari tepi jalan yang berada di atas bukit Seraya. Mas Kuncung merupakan salah satu orang pertama yang menjual rujak di lokasi ini. Tempat gerobaknya di bagian ujung paling depan.
“Saya bersama adik saya berjualan rujak dan es dawet. Saya memulai jualan sejak tahun 1993 sampai sekarang. Alhamdulillah saya juga dipercaya para pedagang rujak di sini menjadi Ketua Persatuan Simpang Rujak (PSR),” ujar Mas Kuncung yang pernah menjadi atlet tinju.
Simpang Rujak Digusur
Walau menjadi tempat wisata yang murah meriah dan memasyarakat, kawasan ini kurang mendapat perhatian pemerintah. Kawasan Simpang Rujak ini terkesan dibiarkan tumbuh sendiri.
Padahal kalau dikelola dengan baik tentu bisa menggerakkan perekonomian masyarakat dan bisa dijual sebagai objek wisata yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Seorang pengunjung mengatakan, pemerintah sebaiknya menata kawasan ini dengan memperluas area penjual rujak berdagang. Kemudian disediakan tempat parkir sehingga ruas jalan tersebut tidak macet.
Para pedagang mengaku belum ada rencana pemerintah menata tempat mereka berjualan, padahal jika difungsikan dengan baik akan lebih indah dan menarik.
Rujak yang dijual terbuat dari aneka jenis buah seperti nanas, bengkuang, jambu air, apel, kedondong, dan lain-lain. Dengan harga cukup terjangkau, pembeli bisa menikmati rujak di bawah rimbunan pepohonan dan semilirnya angin perbukitan.
Biasanya para penjual rujak ini memulai usahanya dari pukul 08.00 WIB sampai tengah malam.
“Ada yang sampai jam 2.00 WIB (pagi). Tergantung juga mas, ada jualan jagung bakar juga di sini,” ujar Juliana Purwonegoro warga Bengkong Baru yang sering ke lokasi Simpang Rujak.
Setelah menikmati rujak dengan rasa pedas, asam, manis, dan gurih, tersedia juga berbagai jenis minuman softdrink seperti minuman botol, teh botol, dan lain-lain. Ada juga es campur atau kelapa muda yang bisa membuat tenggorokan Anda segar dan rileks.
Simpang Rujak yang sudah hampir berdiri selama kurang lebih 20 tahun silam menjadikan ikon yang menarik untuk wisata kuliner. Selain memiliki ciri khas dan unik, tempat ini tidak bisa tergantikan.
Bulan Agustus-September 2016, keberadaan simpang rujak sudah digusur. Lokasinya rata dengan tanah. Tinggal puing-puing bekas kejayaan simpang yang sangat fenomenal di masyarakat Batam.
Penggusuran ini karena kebijakan Walikota Batam H. M. Rudi, SE, MM yang melarang tepi jalan atau fasilitas umum atau buffer zone didirikan bangunan permanen atau semi permanen. Alasannya akan dilakukan pelebaran jalan dan mengganggu estetika kota.
“Lokasi Simpang Rujak akan diadakan pelaberan jalan dan rencananya tahun 2017 dari Batu Ampar menuju Bandara Hang Nadin akan dibangun jalan tol,” jelas H. Muhammad Rudi saat berdiskusi dengan perwakilan pedagang di Simpang Rujak sebelum relokasi.
Walau demikian, keberadaan rujak sebagai wisata kuliner tetap dipertahankan, hanya saja lokasinya dipindahkan ke tempat lain. Jika Anda ingin mencari rujak, Anda bisa mengunjungi lokasi baru di seberang jalan tempat lama.
Ada juga pedagang yang direlokasi dekat lampu merah (traffic light) simpang Seraya berdekatan dengan Batam Motor Centre (BMC) Bengkong dan Giant Bengkong.
Rujakan di Simpang Rujak Batam Featured
Wisata kuliner khas buah-buahan di Batam ada rujak. Sebuah lokasi di mana kita bisa menikmati rujak yang lezat, yakni di area Simpang Rujak Seraya Kota Batam.
Bekam Batam Bengkel Manusia Indonesia - An Nubuwwah Batam
Pengobatan Diabetes, Jantung, Ginjal, Stroke, Asam Urat, Darah Rendah, Darah Tinggi, Migren, Vertigo, Kelumpuhan Wajah (Bell’s Palsy), Spondylosis Serviks, Anemia, Hemofilia, Rheumatoid Arthritis, Gangguan Kesuburan, Nyeri Leher, Nyeri Bahu, Nyeri Punggung, Nyeri Lutut, Kecemasan, Depresi, Halusinasi, Ilusi, Wahm, Gangguan Pencernaan, dan Medis Lainnya | Termasuk Pengobatan Non Medis Akibat Gangguan Iblis, Jin, Setan, Al ’Ain, Sihir (Black Magic), Pengeluaran: Susuk, Jimat, Rajah, Mantra-mantra, Pembersihan dan Pemagaran Rumah, Rumah Toko (Ruko), Kantor, Pabrik, Lapangan, Pesawat, Kereta Api, Kapal, dan Non Medis Lainnya Klik: www.ruqyah.or.id | Klik: Daftar Pasien Online | Call (+62) 813-2871-2147 Email: info[at]bekam.or.id | Office: Town House Anggrek Sari Blok G-2 Kel. Taman Baloi Kec. Batam Kota, Batam, Indonesia | Branch Head: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Seluruh Wilayah Indonesia | Overseas: Bekam & Ruqyah Singapura: https://wetcuppingsingapore.com/ | Melayani Panggilan Antarkota, Dalam & Luar Provinsi, Luar Negeri | Baca Ulasan: Bekam Jarum Menyelisihi Dalil | Di Sini Penjelasan: Bekam Itu Sayatan dan Bukan Tusukan | Kata Mereka Setelah Bekam dan Ruqyah di Bengkel Manusia Indonesia: https://bekam.or.id/kata-mereka.html | Ingin menyalurkan zakat mal, infak, sedekah, hibah, nazar, riba, dam atau selainnya, Anda bisa menitipkannya melalui rekening Yayasan An Nubuwwah Batam Norek BSI 8122-888-216 a/n An Nubuwwah Batam atau BCA 579-0159-154