Salah satunya adalah keluarnya Dajjal atau Ad Dajjal atau Al Masih Ad Dajjal. Akankah kita bertemu dengan Dajjal laknatullah? Wallahu A’lam.

Diceritakan dalam hadis bahwasanya Dajjal memiliki kemampuan hebat yang diberikan Allah Azza Wa Jalla. Di antaranya Dajjal dapat menghidupkan orang mati yang dibunuhnya.

Lalu Dajjal bisa membuat kesuburan di kebun-kebun, membawa sungai, surga dan neraka, atau perbendaharaan bumi mengikuti dirinya.

Selain itu Dajjal bisa memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka turunlah hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah tanaman-tanaman, dan kehebatan lainnya.

Sehingga orang fasik, munafik, dan kafir akan menjadi pengikut Dajjal ini, wal’iyadzu billah. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu para nabi sudah mengingatkan dahsyatnya fitnah Dajjal.

Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alahi Wasallam sejak 1.400 tahun lalu sudah mengingatkan umat Islam agar berlindung dari serangan dan fitnah Dajjal. Caranya dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al Kahfi.

Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama (1-10) dan sebagian keterangan lagi menyebutkan sepuluh ayat terakhir (100-110).

Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alahi Wasallam

 مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

“Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi niscaya dia akan terlindungi dari fitnah Dajjal” (HR. Muslim)

Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alahi Wasallam

فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ  فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ

“Maka barangsiapa di antara kalian yang menjumpai Dajjal, hendaknya ia membacakan di hadapannya ayat-ayat pertama surat Al Kahfi, karena ayat-ayat tersebut berfungsi sebagai penjaga kalian dari fitnahnya” (HR. Muslim)

Sahabat Al Bara’ bin ‘Azib Radhiyallahu ‘Anhu berkata;

كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الكَهْفِ، وَإِلَى جَانِبِهِ حِصَانٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ، فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ، فَجَعَلَتْ تَدْنُو وَتَدْنُو وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ: «تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالقُرْآنِ»

“Ada seorang sahabat membaca surat Al Kahfi dan di sampingnya ada seekor kuda yang terikat dengan dua tali, maka sebuah awan menutupinya dengan mendekat dan terus mendekat dan kuda itupun lari. Esok harinya sahabat tersebut mendatangi Nabi Muhammad kemudian diceritakanlah kejadian tersebut kepada beliau maka beliaupun berkata: Itulah ketenangan yang turun dengan sebab Al Quran” (HR. Bukhari)

Oleh sebab itu, hari ini kita belum jumpa Dajjal maka yakinlah bahwa esok Dajjal akan datang. Sebelum datang, mari siapkan bekal dan senjata sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam.

Jangan sampai ketika Dajjal tiba di depan mata, kita malah sibuk dan bingung mencari Al Quran untuk membuka surat Al Kahfi. Atau justru sibuk mencari android atau gadget karena tidak hapal surat Al Kahfi.

Selanjutnya baru kita bacakan Al Kahfi di depan Dajjal, nas alullaha as salamah wal afiah. Jangan begitu! Dajjal memiliki kemampuan dahsyat. Jangan menunggu Dajjal datang baru kita siapkan senjatanya!

Mulai detik ini ambil Al Quran dan kita harus menghapalnya. Ajak anak-anak kita, saudara, teman, sahabat, karib kerabat dan kenalan kita untuk menghapalkan surat Al Kahfi. Insya Allah dalam satu bulan kita sudah bisa menghapalnya.

Dalam hadis Fathimah bin Qois Radhiyallahu ‘Anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan;

فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا

“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya” (HR. Muslim No. 2942)