Meski keberadaannya sulit dilihat oleh manusia, tetapi kehadirannya dan campur tangannya sering kali terasa. Yang jelas, seluk beluk alam jin merupakan pengetahuan yang menarik untuk dikaji.
Satu hal yang perlu diwaspadai adalah fenomena gangguan jin. Bentuknya beragam, dari gangguan ‘ringan’, hingga kesurupan maupun sihir dengan segala bentuk turunannya.
Ada yang namanya teluh, santet, pelet, guna-guna, jimat pengasihan, dan sebagainya itu tidak lepas dari campur tangan setan dari bangsa jin yang bersekutu dengan manusia yang sering dikenal sebagai dukun, paranormal, atau ‘orang pintar’.
Praktik persengkongkolan jin dengan manusia biasanya dilakukan melalui praktik sihir. Secara akidah, oleh para ulama dikategorikan sebagai hal yang dapat membahayakan akidah dan membatalkan keislaman seseorang.
Masyarakat awal sering dikelabuhi oleh penampilan luar dukun atau tukang sihir yang layaknya ustaz atau kiyai; bersorban dan berjubah putih. Lewat kamuflase praktik “pengobatan alternatif”, yang terjadi justru pengobatan dengan bantuan jin tetapi dengan cara yang syirik (ruqyah syirkiyyah).
Padahal Islam sendiri mengajarkan terapi dengan bebas dari syirik, yaitu dengan bacaan yang dituntunkan oleh nabi (ruq'yah syar’iyyah).
Persoalan seputar ruqyah, jin, sihir, dan terapinya ini sudah sering dikemukakan oleh penulis sendiri yang profesinya selaku ahli ruq'yah dan hijamah (bekam) sejak tahun 2004 lalu. Sebagai tambahan, penulis akan memaparkan pengalaman mengobati aneka jenis sihir.
Dimulai dari bergama sihir seperti perceraian, sihir pelet, sihir penyakit, sihir pendarahan, sihir tidak bisa menggauli istri, ‘ain (pengaruh melalui tatapan mata), dan lainnya.
Termasuk bagaimana menangkal dan mengobati seseorang yang terkena berbagai sihir selama puluhan tahun. Atas berkat, rahmat, dan pertolongan Allah semata, semua gangguan jin pada pasien dapat penulis obati dan pengalaman ini bisa dibagikan menjadi pelajaran. Silakan Anda hubungi kami untuk konsultasi atau yang lainnya.