Saat Nabi Muhammad melakukan Isra’ dan Mi’raj, Nabi tidak hanya menerima ‘wahyu’ salat wajib (fardhu), tetapi juga mendapat perintah dari malaikat.
Sebuah perintah dan wasiat yang sangat menakjubkan. Namun pada kenyataannya, umat Islam belum banyak melakukan pengobatan dengan cara bekam.
Padahal jika diteliti secara medis konvensional (modern), bekam yang dperintahkan oleh Nabi Muhammad banyak mengandung manfaat.
Hal ini seperti yang ditegaskan oleh alumnus mahasiswa S2 bidang llmu Kedokteran Dasar (Patobiologi) Program Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur tahun 2010, dr. Wahyudi Widada, M.Ked.
Dia memaparkan kajian ilmiahnya dalam acara Talkshow Ramadan bersama Tribun Batam di Mega Mall Batam Centre Kepri, Rabu (17/8/2011) silam.
“Berbekamlah pada hari 17, 19 dan 21 di bulan Hijriah, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian (Kitab Kasyful Astaar `an Zawaa-idil Bazar, karya Al Haitsami III/388),” ujar Wahyudi Widada.
Menurutnya, jika dikaji secara medis, pada kasus tekanan darah tinggi jika tidak diobati akan mengakibatkan penyakit stroke atau pembuluh darah pecah.
Darah yang dikeluarkan dari mangkuk bekam merupakan darah rusak akibat dampak terpapar oksidan. Oksidan nama lainnya adalah radikal bebas setara dengan reactive oxygen species (ROS).
Bekam bisa mengobati diabetes (kencing manis), gangguan sirkulasi darah, penyempitan pembuluh jantung, paru-paru, ginjal, dan berbagai penyakit lainnya.
Hal ini disebabkan darah merah dalam tubuh terkena berbagai macam racun yang berasal dari asap kendaraan, asap rokok, makanan, atau minuman tercemar radikal bebas.
Saat asap atau asupan makanan masuk ke dalam tubuh karena mengandung radikal bebas, lanjut dia, maka akan menjadikan sel darah merah menjadi tidak elastis.
Sehingga sel darah yang seharusnya membawa oksigen sebagai penghantar oksigen ke dalam jaringan menjadi kacau atau terganggu.
Dengan demikian jika terganggu maka akan timbul keluhan-keluhan klinis, seperti sering capai, mudah lelah, masuk angin, dan sebagainya.
Dengan pembekaman terbukti dapat mempercepat regenerasi sel darah merah. Sehingga fungsinya sebagai penghantar oksigen akan kembali maksimal.
“Kalau berbekam dilakukan secara teratur maka fungsi organ akan kembali ke fungsi yang optimal dan terbebas dari segala macam penyakit. Ini sesuai dengan perintah Nabi bahwa bekam bisa menyembuhkan segala jenis penyakit,” ujar Wahyudi Widada.